Program Studi Farmasi UMM berdiri
sejak tahun 2006 melalui Surat Ijin Pendirian dari Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI, Nomor: 1964/D/T/2006 dan
Rekomendasi pembukaan Program Studi Farmasi UMM dari Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia
Kesehatan, Nomor : HK.03.2.4.1.02342.1, tertanggal 15 Mei 2006.
Sebagai Program Studi baru, Program Studi Farmasi UMM dibina oleh Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya melalui MoU Nomor: 100/Jo3.1.20/PP/2006 dan E.S.c/359/BAA-UMM/V/2006., ini diadakaan dalam rangka merealisasi program Indonesia Sehat 2010 sebagai upaya antisipasi kebutuhan tenaga kesehatan khususnya Apoteker yang sampai saat ini jumlahnya masih jauh dari mencukupi. Saat ini Program Studi Farmasi UMM telah terakreditasi tahun 2009 berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, No.028/BAN-PT/Ak-XII/S1/IX/2009 dan sejak 15 Oktober 2009 menjadi anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI).
Sebagai Program Studi baru, Program Studi Farmasi UMM dibina oleh Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya melalui MoU Nomor: 100/Jo3.1.20/PP/2006 dan E.S.c/359/BAA-UMM/V/2006., ini diadakaan dalam rangka merealisasi program Indonesia Sehat 2010 sebagai upaya antisipasi kebutuhan tenaga kesehatan khususnya Apoteker yang sampai saat ini jumlahnya masih jauh dari mencukupi. Saat ini Program Studi Farmasi UMM telah terakreditasi tahun 2009 berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, No.028/BAN-PT/Ak-XII/S1/IX/2009 dan sejak 15 Oktober 2009 menjadi anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI).
Program
Studi Farmasi berada di dalam Fakultas Ilmu Kesehatan. Lulusan farmasi dapat
langsung bekerja di apotek atau bisa melanjutkan ke profesi apoteker dulu.
Keunggulan jurusan farmasi dari jurusan yang lain adalah :
Keunggulan jurusan farmasi dari jurusan yang lain adalah :
- - Jurusan
farmasi mempelajari berbagai sediaan obat dan zat aktif yang terkandung di
dalamnya. Kebanyakan orang hanya mengetahui merk obatnya saja tanpa mengetahui
zat yang berkhasiat dalam obat tersebut. Dengan kompetensi ini, seorang
farmasis dapat lebih leluasa memilih obat yang sesuai.
- -
Disamping
mempelajari zat kimia sintetis yang berkhasiat obat, jurusan farmasi juga
mempelajari bagian-bagian hewan dan tumbuhan yang mengandung zat-zat yang
berkhasiat obat.
- - Bidang
farmasi dan kedokteran bekerja sama dalam memberikan terapi untuk berbagai
macam penyakit. Pada dasarnya tugas seorang dokter adalah mendiagnosis penyakit
sementara kewenangan untuk memutuskan obat dan terapi apa yang akan diberikan
sebagai penanganan penyakit serta pengawasan efektivitas terapi tersebut berada
di tangan seorang farmasis (apoteker).
- - Dengan
pengetahuan kefarmasian, racun-racun kimia yang ada dapat diatur sehingga dapat
memberikan efek terapi yang efektif.
- -
Secara kasat
mata, bidang farmasi dan teknik kimia memang tampak serupa namun bidang farmasi
lebih terspesialisasi memproduksi bentuk sediaan obat sebagai hasil riil.
- - Lapangan
kerja bagi lulusan farmasi cukup luas mulai dari apotek, bagian kefarmasian
rumah sakit maupun puskesmas dan klinik, peneliti Badan dan Balai POM,
wirausaha mandiri, perusahaan industri (makanan, obat, kosmetik, dll), dan
tenaga pengajar (dosen).
http://pharmacy.umm.ac.id/id/pages/profil.html
http://pharmacy.umm.ac.id/id/pages/profil.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar